Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Siswi SMK Di Tanjung Morawa

Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Siswi SMK Di Tanjung Morawa

Situs Poker - Telah di temukan mayat di kebun sawit milik PT London Sumatera, Desa Sei Merah, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Penemuan mayat beberapa hari yang lalu itu berjenis kelamin perempuan. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menduga ada 3 pelaku pembunuhan.

Pembunuhan Siswi SMK Di Tanjung Morawa

Dari informasi yang di dapat, korban bernama Salsabilla, 15 tahun, tinggal di Dusun 9, Desa Bangun Sari Baru, Tanjung Morawa. Mayat di temukan dalam kondisi sudah membusuh dan hanya tinggal tulang. Lokasinya di dekat parit Afdeling I Dusun II, Desa Sei Merah, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Mayat di temukan pada hari Senin, 24 September 2018 pagi. Jasad kemudian di bawa ke RS Bhayangkara Medan dan hingga tanggal 27 September 2018 semalam, mayat masih berada di sana.

Korban adalah siswi SMK yang di laporkan hilang oleh keluarganya. Terakhir, korban pamit untuk acara reuni SMP.  Tepatnya pada tanggal 2 September 2018 lalu. Dari mayat yang di temukan, keluarga mengaku mengenali baju korban. Dari keterangan keluarga, polisi yakin bahwa mayat tersebut adalah Salsabilla.

Dari hasil penyelidikan polisi, ada 3 orang pelaku pembunuhan. Kini 2 orang telah berhasil di tangkap oleh polisi di rumah masing-masing tersangka, di Tanjung Morawa. Pelaku adalah teman korban, berinisial B (17 tahun) dan D (14 tahun). B duduk di kelas 2 SMK dan D duduk di kelas 3 SMP. Sedangkan satu tersangka berinisial AP, 19 tahun masih buron.

Polres Deli Serdang juga menyita bukti berupa sepeda motor Honda Beat warna putih biru milik korban, botol plastik, celana dalam dengan pembalut wanita, jas hujan, sandal, ikat rambut, jepitan rambut, bra, dan pakaian korban. Barang-barang korban di jual oleh pelaku kepada penadah berinisial SMR. Untuk sementara, di duga pelaku tega menghabisi nyawa korban karena ingin menguasai barang korban.

Soal bagaimana cara korban di bunuh dan apakah di perkosa, belum ada penjelasan dari pihak kepolisian. Polisi menetapkan tersangka di jerat dengan pasal 340 atau 338 atau ayat (3) KUHP atau pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hukumannya adalah pidana mati atau penjara seumur hidup.